Prioritas

Seperti yang pernah saya singgung di jurnal sebelumnya tentang stewardship, bahwa orang yang sukses adalah orang yang mengetahui apa yang menjadi prioritas hidupnya. Prioritas berbicara tentang apa yang menjadi yang terpenting dalam hidup kita dan sebagai dasar kita untuk melakukannya.

Sobat, sadarkah waktu adalah sesuatu yang berharga dalam kehidupan. Waktu, kesehatan, uang adalah salah satu bagian dari berkat yang Tuhan mau kita terima dan kelola dengan baik. Kita diberikan kesempatan yang sama dengan orang lain untuk memiliki waktu dua puluh empat jam sehari. Namun tidak semua dari kita dapat menggunakan dan mengelola waktu yang tersedia dengan sikap yang bijak, namun seringkali malah kita menyia-nyiakan waktu yang ada.

Yang terpenting bukan sekeras apa kita bekerja, namun seberapa cerdas kita mengelola waktu kita dalam bekerja.
Efektif adalah dasar untuk kesuksesan. Terlalu banyak orang yang tidak dapat meraih potensi tertingginya karena keliru atau kurang bijak dalam menentukan prioritas hidupnya.

Sebuah pengelolaan waktu sangatlah penting bagi kita jika kita mau memiliki hidup yang sukses dan signifikan. Tanpa memiliki pengelolaan waktu yang ada membuat kita akan gampang untuk kehilangan fokus untuk tujuan yang akan kita capai. Saya juga salah satu orang yang termasuk bagian orang yang tak mampu mengatur waktu yang saya punya, bahkan saya cenderung orang yang seringkali menyia-nyiakan waktu yang saya punya. Namun oleh karena saya mengerti betul sebuah kemampuan pengelolaan itu sangat penting dalam diri saya akhirnya membuat saya harus mendisiplinkan diri saya untuk belajar berubah untuk dapat mengelola waktu yang saya punya dengan bijak. Menjadikan waktu menjadi sesuatu yang berharga dan menggunakaannya untuk dapat menjadikan saya untuk dapat memiliki hidup yang berdampak buat orang lain.

Ketika kita mampu mengelola prioritas dan waktu yang kita miliki, maka kita akan mampu mengelola kehidupan yang kita punya.

Orang yang dapat mengelola waktunya maka orang tersebut akan dapat mahir untuk mengelola hidupnya. Untuk itulah saya memacu diri saya untuk dapat mengelola waktu  yang sudah Tuhan berikan untuk dapat saya kelola dengan baik. Bukankah sesuatu yang tidak bisa kelola, pasti akan diambil dari hidup kita?

Jika kita mencoba melihat di sekitar kita, ada beberapa orang yang salah dalam memandang sebuah prioritas dalam hidupnya. Kita harus belajar untuk menjadi bijak dalam mengelola waktu, dan membutuhkan sebuah kecakapan dalam mengelolanya.

Prioritas bukan berbicara tentang hitam atau putih. Tidak ada yang aturan panduan yang jelas dan membutuhkan diri kita untuk fleksible. Oleh sebab itu membutuhkan jam terbang kita untuk berlatih dalam mengelola prioritas kita untuk mengatur waktu yang kita punya.

Berikut ada beberapa tips yang saya lakukan dalam mengelola waktu yang ada :

1. Agenda

Dahulu saya termasuk orang yang malas untuk menulis agenda, karena mengandalkan ingatan saya saja. Namun dengan seiring banyak hal yang harus saya kelola menjadikan saya tidak efisien dalam melakukan banyak hal yang harus dilakukan. Saya salah dengan apa yang saya lakukan, hingga hal itu menyadarkan saya untuk berubah dengan memiliki agenda. Memang mungkin kegiatan yang saya lakukan ini adalah sebuah hal yang sepele, namun sangat berpengaruh dalam pekerjaan yang saya lakukan sehari-hari.

Setiap pagi, saya akan membuat sebuah daftar yang saya akan lakukan untuk sepanjang hari. Dan itu sangat membantu dalam saya mengelola waktu yang ada. Dan hal itu membuat saya bisa belajar untuk mengetahui mana yang harus dilakukan.

Catatan kegiatan yang saya tulis akan berguna untuk membantu saya mengetahui bagaimana cara saya menghabiskan waktu dan kegiatan apa yang paling menyita waktu saya sehingga saya bisa lebih realistis dalam membuat jadwal kegiatan yang harus kita lakukan.

2. Pembagian Prioritas Kegiatan

Terkadang oleh karena banyaknya hal yang harus saya lakukan membuat saya seringkali bingung dalam menentukan mana yang harus didahulukan, oleh sebab itu saya biasanya mengatur kegiatan yang saya miliki dalam 4 kotak prioritas, sebagai berikut :

kuadran(A) Penting & mendesak

Dalam sesuatu yang penting dan mendesak menunjukkan bahwa hal ini harus saya lakukan sekarang. Saya akan mengatur kegiatan saya, terutama dalam pengerjaan project desain yang ada. Kita tidak bisa menganggap semua yang kita lakukan itu penting dan mendesak. Jika semua yang ada kita anggap penting dan mendesak, sebenarnya tidak ada yang penting untuk dapat kita kerjakan.

(B) Penting tapi tidak mendesak

Biasanya dalam pengelolaan dalam pengerjaaan sesuatu hal yang penting namun tidak mendesak, saya akan meminta pertolongan kepada orang lain. Dengan melakukan seperti itu tentunya saya mengatur waktu saya secara efisien. Dan hal ini seringkali saya lakukan dalam project desain yang saya kerjakan. Mendelegasikan pekerjaan yang saya miliki kepada orang lain sebagai kesempatan saya untuk melatih cara saya dalam membangun sebuah hubungan kepada orang lain. Saya menyadari saya manusia biasa yang tidak dapat hidup sendiri dengan kekuatan sendiri, dan membutuhkan orang lain untuk menolong diri saya.

(C) Tidak Penting dan mendesak

Dalam bagian ini, saya biasanya akan merencakan segera untuk dikerjakan, namun saya harus tetap fokus dengan sesuatu hal yang saya kerjakan di dalam bagian penting dan mendesak. Jangan biarkan bagian tidak penting dan mendesak ini malahan mengalihkan fokus kita untuk melakukan sesuatu yang benar-benar penting dan mendesak. Jika salah untuk menentukan prioritas maka biasanya akan memperumit diri saya sendiri.

(D) Tidak penting dan tidak mendesak

Nah, terkadang saya sadari ada begitu banyak yang tidak penting dan mendesak menjadi sesuatu yang penting dan mendesak akibat kesalahan saya dalam menentukan prioritas. Oleh sebab itu kita harus benar-benar jeli dan bijak untuk bersikap realistis dalam kegiatan di dalam bagian tidak penting dan tidak mendesak.

Kita harus tinggalkan atau tunda untuk melakukan bagian yang tidak penting dan tidak mendesak. Apalagi kalau hal itu tidak membangun kehidupan kita untuk menjadi lebih baik. Sungguh sayang sekali jika kita terus terjebak untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak penting dan tidak mendesak menjadi sesuatu prioritas yang harus kita lakukan sehari-hari.

3. Menunda Pekerjaan

Siapapun pasti pernah melakukan hal ini, begitu-pun juga diri saya. Saya termasuk orang yang punya hobi menunda pekerjaan yang harus saya lakukan. Dan ternyata menunda pekerjaan malahan memperumit hidup yang saya miliki. Saya tidak efisien dengan pengelolaan waktu yang saya punya. Dan hal itu akhirnya menyadarkan saya untuk berubah. Walau jujur tidak mudah untuk berubah. Namun saya harus memaksa diri saya untuk melakukan perubahan. Salah satu alasan menunda pekerjaan adalah sikap kita untuk meremehkan pekerjaan apa yang kita tunda, selain itu juga karena kemalasan saya.

Dan akibat menunda pekerjaan sebenarnya membuat pekerjaan yang kita hasilkan menjadi tidak maksimal. Saya tidak mau kebiasaan buruk saya terus merusak diri saya. Saya harus berubah. Karena apa yang akan terjadi dalam diri saya di masa depan akan berpengaruh dari keputusan-keputusan perubahan hidup yang saya ambil di masa yang sekarang ini.

4. “Me” Time

Biasanya banyak orang yang terlalu sibuk dengan menggunakan waktunya untuk bekerja dan bekerja. Dan hal ini akhirnya malah membuat diri kita menjadi stress. Aturlah waktu untuk diri kita sendiri. Waktu dimana kita bisa gunakan untuk mereview kembali waktu yang kita kelola. Dan waktu “me” time adalah sesuatu yang tidak boleh kita sepelakan, karena ini waktunya kita menyegarkan diri kita.

Biasanya waktu “me” time saya gunakan untuk keluarga saya, dimana saya menyediakan waktu saya kepada keluarga, teman-teman yang mengasihi saya. Selain saya menyediakan waktu saya untuk keluarga dan kerabat, biasanya waktu “me” time saya gunakan untuk menulis di jurnal ini, sebagai kesempatan saya untuk merefleksikan kehidupan yang saya miliki. Saya rindu banyak orang boleh mengambil sesuatu nilai positif dalam kehidupan saya dan boleh belajar dari sesuatu kesalahan yang saya pernah lakukan.

Membuat personal projectdesign juga saya lakukan dalam waktu “me” time saya. Biasanya personal project yang saya buat sebagai latihan saya untuk mengembangkan talenta desain yang Tuhan sudah taruh dalam diri saya. Selain itu pula juga sebagai salah satu acuan saya untuk mengukur diri saya untuk menjadi lebih baik lagi. Saya tidak mau menjebak diri saya untuk membanding-bandingkan diri saya dengan kemampuan orang lain dan akhirnya malahan cenderung membuat saya menjadi pribadi yang mengasihani diri sendiri. Saya gunakan membuat personal project design sebagai acuan ukuran apakah saya berkembang atau tidak.

5. Berani berkata “TIDAK”

Biasanya dalam bagian ini ada tantangan yang harus kita lewati, dan itu sangat memberatkan kita, yaitu belajar berkata “TIDAK”. Seringkali kita harus salah menentukan prioritas karena kita sungkan untuk berkata tidak.

Kita harus belajar untuk sekali-kali berkata tidak kepada sesuatu yang tidak mampu kita lakukan. Sobat, tidak semua penawaran yang ada di dunia ini harus kita ambil. Oleh sebab itu sangatlah penting untuk mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam hidup anda. Karena tujuan yang kita miliki berhubungan langsung apa yang menjadi prioritas hidup yang kita pilih.

Jangan biarkan diri kita stress, atau tertekan. Kita harus belajar memilih bagian mana yang benar-benar penting dan harus dilakukan untuk diselesaikan. Mengetahui prioritas sangatlah penting dalam kemampuan pengelolaan waktu yang kita punya.

Selain lima tips yang saya berikan diatas, biasanya tidak melupakan saya untuk selalu meminta hikmat Tuhan supaya saya semakin hari boleh semakin dapat bijak mengelola apa yang Tuhan percayakan kepada saya, baik itu waktu, kesehatan, uang, dll. Karena tanpa diikuti hikmat Tuhan, kecakapan pengelolaan yang saya lakukan tidak akan menjadi maksimal. Untuk itulah yang menjadi dasar alasan saya untuk membutuhkan hikmat Tuhan dalam mengelola kehidupan yang saya punya.

Saya percaya sebuah kehidupan kita harus memiliki keseimbangan. Begitu pula dalam hal pengelolaan waktu tentunya membutuhkan seni dalam mengaturnya. Tidak bisa kita terlalu saklek/ kaku dalam pengelolaannya. Membutuhkan fleksibilitas dalam mengelolanya tanpa kehilangan untuk mengenali prioritas yang diambil.

Biarlah jurnal kali ini tentang waktu boleh menjadi inspirasi untuk sobat dalam mengelola waktu kita secara bijak. Karena dibutuhkan sebuah kemampuan pengelolaan waktu yang benar jika kita mau membangun kesuksesan hidup yang sebenarnya.

Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar  pergunakanlah waktu yang ada – Kolose 4:5